
Pada tahun 2012, TED Prize memberikan hadiah sebesar masing-masing $10.000 kepada sepuluh pemenang untuk mendanai
local project yang akan mendukung penciptaan City 2.0.
Sebuah pencarian ide-ide cemerlang, pekerjaan pada tingkat akar rumput
untuk membuat kota lebih indah dengan kualitas hidup tinggi dan
berkelanjutan.
TED Prize akan membuat sebuah
platform yang memungkinkan warga dari seluruh dunia berpartisipasi
dalam penciptaan City 2.0. Platform ini akan merangsang, menghubungkan
dan memberdayakan individu dan komunitas di seluruh dunia.
City 2.0
merupakan semacam global Wikipedia yang menghubungkan warga, para
pemimpin politik, ahli perkotaan, perusahaan dan organisasi non profit
dengan tujuan:
1. Mengurangi kesenjangan antara masyarakat miskin dan kaya
2. Mengurangi emisi karbon
3. Meningkatkan kualitas hidup
4. Memberdayakan kewirausahaan
5. Meningkatkan kualitas pendidikan
6. Meningkatkan kesehatan.
City 2.0 diharapkan akan menjadi jaringan antar warga diseluruh dunia
dengan ide-ide kreatif yang terus berkembang, yang akan terus melakukan
evaluasi dan pembelajaran dari pengalaman. Selanjutnya adalah
kisah-kisah menarik dari berbagai kota di seluruh dunia, cerita
bagaimana ide-ide kreatif mereka memberikan kontribusi kepada masyarakat
di kota.
I am the City 2.0. Dream me. Build me. Make me real.
1. Berlin, Germany

Pada ulang tahun ke 775 kota Berlin, sebuah tim yang terdiri dari 8
seniman membuat peta raksasa di tengah alun-alun kota. Peta sepanjang
2.500 meter ini dibuat dengan skala 1:775. Pada tanggal 25 Agustus bulan
lalu, para pengunjung dapat berjalan di atas peta, mencari lokasi
dimana rumah mereka berada dan menunjukkannya kepada para turis yang
sedang berada di Berlin.
2. Manhattan, United States

John
Locke, seorang arsitek lulusan Columbia University memiliki ide kreatif
dengan mengubah telepon umum koin di daerah kota Manhattan menjadi
rak-rak penuh dengan buku. Konsep yang dipelopori oleh Locke’s Imaginary
Departement of Urban Betterment ini bertujuan untuk berbagi kepada
warga kota Manhattan dengan meminjamkan buku gratis.

Peminjam
buku diharapkan mengganti buku yang mereka pinjam dengan buku berbeda
yang mereka miliki di hari berikutnya. Konsep perpustakaan telepon umum
gratis ini masih memiliki banyak kendala. Beberapa koleksi buku yang
dipinjam terkadang tidak kembali atau beberapa kali mengalami perusakan
oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab. Walaupun masih jauh
dari ideal, Locke tetap berencana untuk menambah perpustakaan telepon
ini ke beberapa tempat. Dengan bekal kemampuannya dari Universitas
Columbia, John Locke berencana membuat rak buku dengan desain yang lebih
kuat untuk mencegah perusakan perpustakaan.
3. Agueda, Portugal

Pada bulan Juli yang lalu, di kota Agueda (sebuah kota di Portugis)
beberapa ruas jalan dihiasi dengan payung penuh dengan warna.
Payung-payung yang menghiasi jalanan ini seolah-olah terlihat melayang.
Instalasi ini merupakan ide kreatif dewan kota dan merupakan bagian dari
festival seni Agitagueda.
4. New York City, United States
Urban Agriculture
atau pertanian perkotaan telah menjadi trend di kota New York, AS
dengan lebih dari 700 produsen penghasil makanan. Kota New York telah
berubah dari atap-atap bangunan, halaman sekolah dan taman yang kosong
menjadi tempat bagi tumbuhnya makanan. Aktivitas yang berkaitan dengan
pertanian perkotaan banyak memberikan kontribusi bagi kesehatan warga
kota, manfaat sosial, ekonomi dan ekologi.

Akan
tetapi, instansi pemerintah yang berkaitan dengan pertanian perkotaan
belum memberikan kebijakan atau peraturan untuk mengkoordinasikan
seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pertanian perkotaan.

Pada
tahun 2009, Design Trust for Public Space menyerukan untuk meningkatkan
ruang publik di kota New York, dengan masukan dari berbagai organisasi
di seluruh kota. Organisasi ini bertujuan untuk membentuk suatu kerangka
kerja bersama dan mengembangkan suatu alat yang dapat mengorganisir
segala aktivitas pertanian di perkotaan, mengevaluasi dampak sosial,
ekonomi serta manfaat ekologi. Selain itu organisasi ini juga bertujuan
mengembangkan rekomendasi kebijakan yang dapat membantu pertanian
perkotaan supaya menjadi suatu industri berkelanjutan.
5. Kampala, Uganda

Ruganzy
Bruno Tusingwire, seorang seniman dan aktivis pemberdayaan masyarakat
memiliki ide kreatif dan imajinatif dengan mengajak bermain anak-anak
dari negara asalnya, Uganda. Hal ini dilakukan dengan cara mengubah
ribuan botol air plastik menjadi taman hiburan di mana anak-anak yang
tinggal di daerah kumuh dapat bermain dan belajar.

Selain
terkenal dengan kemiskinan dan kurangnya akses terhadap pendidikan yang
memadai, setidaknya 3.000 anak di daerah Uganda bagian Utara terjangkit
penyakit misterius
“nodding disease.” Penyakit ini
mengakibatkan pertumbuhan fisik pada anak menjadi lambat hingga gangguan
mental dan para ahli di bidang kedokteran hingga saat ini belum
menemukan jawaban atas penyakit ini.

Atas
keprihatinan ini, Tusingwire merasa terpanggil untuk memberikan
kontribusi kepada anak-anak yang tinggal di daerah kumuh. Ide untuk
membuat taman hiburan muncul ketika Tusingwire mempelajari
Eco Art
di Kyambago University. Bersama-sama dengan seniman lokal, mereka
membuat taman hiburan dengan bahan yang mudah ditemukan, yaitu sampah
plastik. Seniman Pauline Kael pernah berkata: “Sampah telah memberi kita
semangat untuk berkesenian.” Di tangan seorang visioner seperti
Tusingwire, seni mampu memberikan semangat hidup baru dan kreatifitas
kepada anak-anak.
6. Rio De Janeiro, Brazil

Berada
di tengah kota Rio De Janeiro, dua orang laki-laki memberikan
kontribusi kepada masyarakat yang kurang mampu. Bersama dengan komunitas
Santa Marta mereka membuat tempat-tempat kumuh di kota Rio de Janeiro
menjadi bercahaya. Jeroen Koolhaas dan Dre Urhahn pada awalnya datang ke
daerah favelas Brasil pada tahun 2005 untuk membuat film dokumenter
musik hip hop untuk MTV, akan tetapi setelah project MTV selesai, duo
Belanda yang dikenal sebagai Haas & Hahn memulai Favela Painting.

Mereka datang mewarnai daerah-daerah yang tidak terduga, atau mereka sering menyebutnya dengan istilah
“outrageous works of art to unexpected places.” Pada
setiap project mereka selalu melibatkan pemuda sekitar untuk ikut
berpartisipasi sebagai bagian dari kesatuan yang tidak terpisah. Hasil
karya kreatif mereka dapat dilihat pada website resmi Favela Painting atau di Facebook.
7. Toronto, Canada

Menjelang Pan Am Games Toronto 2015, panitia acara sudah mulai
mempromosikan acara dengan cara yang kreatif. (Pan American atau Pan Am
Games adalah event olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade musim
panas). Salah aspek dalam kampanye ini adalah piano. Sebanyak 41 piano
diwarnai dengan warna yang mewakili negara-negara peserta Pan Am Games.
Piano-piano ini kemudian didistribusikan ke lokasi yang berbeda di
sekitar kota. Project ini dikenal dengan slogannya
“Play Me, I’m Yours.” Pria dibalik ide kreatif ini adalah Lukas Jerram, yang telah tampil di beberapa kota di seluruh dunia.
8. London, England

Selain di kota New York, pertanian perkotaan juga menjadi trend di kota London, Inggris. Sebuah tim yang terdiri dari seniman,
engineering,
sosiolog merubah sebuah pertanian perkotaan di kota London menjadi gaya
hidup. Project yang dinamakan Farm:shop yang merupakan
“London’s first urban farming hub” dengan menyediakan berbagai produk pertanian, perikanan, hasil laut yang dilengkapi dengan kafe.

Tim ini terdiri dari Andrew Merritt, Paul Symth dan Sam Henderson,
yang membentuk sebuah kelompok bernama Something & Son. Mereka juga
telah membuat karya instalasi patung dengan menggunakan furnitur dan
tanaman dan mereka juga telah mengubah mobil menjadi sebuah taman. Semua
karya mereka berfokus pada
Eco Art dengan mengintegrasikan estetika dan manfaat pertanian, khususnya pertanian perkotaan.
9. Adelaide, Australia

Crowdsourcing
the Quiet adalah sebuah platform berbasis aplikasi smartphone dan web
dimana orang dapat menemukan ruang yang tenang di kota. Jason Sweeney,
pria yang memiliki ide kreatif ini kini bekerja sama dengan studio
desain lokal Future FreeRange untuk mengembangkan aplikasi smartphone
dan website. Baik menggunakan website atau aplikasi pada smartphone,
kini orang dapat menemukan tempat-tempat yang tenang di kota Adelaide.
Komentar
Posting Komentar